paranormal
membuang sampah ke tempat sampah dari angkot yang bergerak tanpa melihat keluar adalah mistis
|
Membaca postingan teman saya, sebut saja laksmi, saya jadi teringat akan draft postingan saya yang terbengkalai dua bulan lamanya. Masih menyoal tentang macet di bandung sih, tapi di sini saya lebih ingin bercerita mengenai angan-angan saya selama kuliah perihal kekalutan transportasi bandung. Saya adalah orang yang senang merancang sistem (bukan, bukan merancang cinta), karenanya dulu saya sempat merancang sebuah skema, semacam solusi yang meureun bisa menuntaskan permasalahan kemacetan di kota bandung.
Bila saya tilik-tilik, kemacetan di kota bandung lebih dikarenakan jumlah volume kendaraan melebihi kapasitas jalan-jalan di kota bandung. Prof. Ofyar (2005) memprediksi (iya dong. pake literatur. biar gaul) bahwa di tahun 2030 nanti, jumlah penumpang di kota bandung berkisar 25.000-47.000/jam pada kondisi puncak. Berhubung jalan-jalan di bandung rada sulit dibenahi (kecuali walikotanya diktator) so menurut saya hal yang harus dibenahi adalah tranportasi umumnya. Kenapa? Karena warga kota bandung lebih banyak yang memilih rela kredit motor daripada desek-desekan dan sabar di angkot yang tidak tegas kapan mau move on #ngetem.
Nah, saya berangan-angan jika saya adalah orang yang mampu #amiiiiin saya akan menikah dan naik haji #naooooon. Hehehe. Jika saya mampu dan banyak uang, saya ingin sedikit berjibaku menata ulang sistem angkutan umum di kota bandung ini. Nah, untuk lebih jelasnya, akan saya ceritakan secara kronologis.
bandit 1.0 - the born of bandit
Pertama-tama saya akan membuat sebuah perusahaan transportasi modern yang super gaul dengan konsep metropolitan. Saya juga sudah memilih nama perusahaan: Bandung Rapid Transit. Disingkat jadi BANDIT. Simpel, lugas dan tegas. Ah, nama yang sempurna #mabok. Populasi bandung tidak lepas oleh peran-peran komuter di sekeliling bandung yang rela jauh-jauh mencari nafkah. Karena itu bukan tidak mungkin bandit akan melebarkan sayapnya, menyediakan kemudahan melalui anak perusahaannya, yakni Rapid Transit of Bandung dan Sekitarnya, disingkat: RAPET. Saya tidak tahu apakah di masa yang akan datang cimahi akan memisahkan diri sebagai negara baru atau tidak. Tetapi jika iya saya sudah punya rencana cadangan soal nama perusahaan, yakni International Rapid Transit of Bandung dan Sekitarnya, disingkat: iRapet.
bandit 1.3 - conquer by acquire
Pada tahap ini, bandit selaku perusahaan baru dengan modal gede dan dukungan yang tinggi dari warga (sayangnya bukan parpol), akan melakukan sebuah terobosan yang kontroversial. Kenapa harus kontroversial? Di indonesia jika anda ingin masuk trending topic biasanya harus agak sensasional. Nah, di sini bandit akan membeli trayek angkutan umum yang sudah ada, sampe ke supir-supirnya. Kenapa enggak bikin trayek baru? Jawabannya simple. Sejarah memastikan bahwa demo supir angkot soal adanya trayek baru tidak pernah selesai dengan damai. Oke. Tapi kenapa harus sampai ke supir-supirnya? Lets see the next phase.
bandit 2.0 - reforms and promotion
Selama menggunakan angkutan umum di kota bandung, saya menyadari bahwa fasilitas ini tidak menyediakan satu fungsi yang vital bagi penggunanya, kenyamanan. Ngetem. Pengamen. Berhenti sembarangan. Ngerem tiba-tiba. Lagu yang disetel alay. Jumlah penumpang overload. Pokoknya banyak hal yang membuat penumpang tidak nyaman menggunakan angkutan umum. Terlebih kemarin-kemarin sedang ramai pemberitaan mengenai pelecehan seksual di dalam angkot. Wah, serem kan. Nah, sebagai perusahaan yang mengutamakan kualitas pelayanan, bandit akan melakukan berbagai reformasi di semua hal, dimulai dari pelatihan supir angkot secara intensif sehingga nantinya mereka akan naik pangkat menjadi supir angkot level 2 #udahkayaMLM. Pelatihan ini dimaksudkan untuk men-standardisasi kemampuan supir sehingga kualitas pelayanan tetap terjaga. Hilang sudah imej supir ugal-ugalan dan kumis berantakan. Berganti menjadi supir berdasi dengan bb tersimpan di saku. Kenapa bb? Karena sekarang bb murah coy. Hihihi.
esmod
penampilan standar supir-supir bandit
|
bandit 3.0 - colorful is beautiful
Di sini saya memasukkan warna ke dalam angan-angan karena saya terinspirasi dengan sistem transportasi bus di seoul yang berhasil mereformasi dirinya hingga menjadi sesukses sekarang (Pucher et al, 2005). Salah satu hasil reformasi mereka adalah penyederhanaan identitas jalur meggunakan warna: biru, merah, hijau dan kuning. Masing-masing warna menandakan jenis bus tersebut. Jurusan bus tetap ditunjukkan oleh nomor jurusan. Warna di sini lebih menjelaskan apakah bus tersebut antarkota, ataukah komuter dsb. Sebenarnya angkot-angkot bandung juga sudah seperti di seoul, tapi di sini warnanya variatif dan kadang terlalu kreatif. Maklum, setiap angkot memiliki nasib yang tergantung pada lifestyle supirnya.
variasi fenotip angkot-angkot bandung
my ride, my style. terjemahan: saya naik, saya gaya
|
bandit 3.4 - step by step
Reformasi lain yang akan saya lakukan adalah mengembalikan sistem angkutan umum ke konsep ideal, yakni hanya berhenti di halte/bus stop. Saya adalah penumpang, tapi saya suka kesal sendiri dengan pak ogah jadi-jadian yang suka minta persenan ama supir atas jasanya memanggil penumpang. Padahal sebenarnya tanpa mereka pun, si penumpang pasti masuk ke angkot. Well, kalo kata saya mah ini tindak premanisme yang berkedok pungli #samaaja. Nah, dengan mewajibkan semua armada bandit hanya boleh berhenti di halte, secara tidak langsung berdampak pada hilangnya pak ogah jadi-jadian tersebut. Hihihi. Maaf ya. Saya juga berharap banyak bahwa reformasi ini akan berbanding terbalik dengan berat badan warga bandung dan sekitarnya. Angkutan umum yang hanya berhenti di halte akan memaksa penumpang berjalan kaki dari tempatnya berada ke halte terdekat. Ya, semacam paket langsing terselubung. Kelemahan reformasi ini cuma dua, yakni kemalasan penumpang sehingga menggantungkan hidupnya pada bang ojeg dan memicu tumbuhnya lapak-lapak liar di sepanjang trotoar. Banyak pejalan kaki --> banyak calon konsumen PKL.
bandit 3.5 - pimp my ride
Alasan utama mengapa banyak angkot yang ngetem adalah jumlah angkot lebih banyak daripada jumlah penumpang. Ya! Meskipun tidak separah bogor, tapi jumlah angkot di bandung per trayeknya menurut saya sudah overcapacity. Saya sendiri tidak mengerti siapa yang salah, apakah pengelola atau pemerintah. Tapi di sini bandit akan membatasi jumlah angkutan umum yang beredar di jalanan bandung. Jumlah supir akan disesuaikan dengan kebutuhan perusahaan, mungkin dialihkan ke departemen lain, seperti departemen pemercantik kendaraan atau departemen pemandian kendaraan. Dan bila kondisi jalanan memadai, dengan bangga bandit akan mengganti seluruh armadanya dengan bus. Kenapa? Karena secara ideal income-nya lebih tinggi dari per-angkot-an. Dan juga buat menegur perum damri yang bus-busnya udah uzur. Suatu perusahaan baru akan berbenah ketika dia memiliki saingan yang kompeten. Contoh kasus: pertamina. :D
bandit 3.6 - pursuit of happines
Mereformasi kemampuan supir juga harus diikuti reformasi kesejahteraan supir. Bandit akan menghapus sistem kejar setoran. Yang saya amati selama ini adalah bahwa sistem kejar setoran menyebabkan penurunan kualitas kenyamanan dari angkutan umum. Jumlah penghasilan bergantung pada jumlah penumpangyang terangkut sehingga setiap supir angkot adalah musuh bagi supir angkot lainnya meskipun mereka berada dalam satu trayek. Mengapa bisa terjadi? Menurut saya hal ini disebabkan pengelolan angkutan umum yang diatur oleh organisasi, bukan perusahaan. Sehingga tidak ada wewenang tegas mengenai kualitas angkutan umum. Nah, dengan penghilangan sistem kejar setoran ini, saya berharap tidak ada lagi persaingan tidak sehat sesama supir. Setiap supir mendapatkan gaji tetap, sesuai dengan kualitas kerjanya. Tidak ada lagi ngetem. Tidak ada lagi rebutan penumpang. Nah, berhubung bandit adalah perusahaan, maka supir bekerja dengan sistem yang jelas: memiliki shift. Shift malam dan shift siang. Beda shift beda supir. Siang ada angkutan malam ada angkutan. Supir senang, penumpang senang, bandit senang.
bandit 3.7 - easy pay
Sudah diterapkan di busway transjakarta. Pembayaran dengan alat bantu kartu. Tingkat kenyamanan yang tinggi akan diikuti pembludakan penggunaan angkutan umum. Hal ini akan berdampak pada kualitas pelayanan karena adanya penambahan waktu yang dibutuhkan dalam proses transaksi antara penumpang dengan supir. Karena itu bandit berencana menerbitkan alat bantu transaksi dalam bentuk smartcard --> memiliki chip sehingga untuk melakukan transaksi hanya perlu ditempelkan saja, tidak harus digesek. Kartu tersebut akan diterbitkan dengan nama Bandit Kartu Transaksi Cepat, disingkat: bandit kuat. Diharapkan dengan keberadaan smartcard ini selain mendidik penumpang juga menyenangkan penumpang karena ongkos yang dibayar adil, sesuai dengan jarak yang ditempuh, bukan kira-kira pak supir. Mungkin ke depannya, smartcard ini akan diintegrasikan dengan layanan perbankan, bahkan kalo bisa terintegrasi dalam teknologi NFC. Jadi gak usah bawa kartu. Cukup nempelin hape di sensor. Klik. (gak tau NFC? makanya gauuuul)
Ya, demikianlah angan-angan saya soal bandit. Idenya sangat muluk-muluk ya? Hehe. Itulah keinginan saya, menyelamatkan bandung dari cercaan soal macet di twitter. Mengubah pola hidup warga agar lebih tertib menggunakan kendaraan umum. Memudahkan pemuda yang pacar/kecengannya nun jauh di seberang bandung. Ya, siapa tahu.
image source || blogspot.com
photo source || igcomputer.com
Maneh sudah jadi Adihayyu United.
ReplyDeleteselama maneh belum membeli boneka agri, maneh belum berhak menggunakan istilah yang berkaitan dengan adihayyu ataupun dickeyh. sori sori yap
Delete"Lagu yang disetel alay." --> ini banget sih. gw harus susah payah menahan tawa sepanjang jalan. apalagi kalo supir + bro2-nya yang duduk samping supir berpenampilan hipster dengan kacamata warna neon tanpa lensa (kejadian ini dialami bersama abang fetriza).
ReplyDeletetapi amin deh gas. kalo bandung kayak gitu gw akan meng-consider bandung sebagai lokasi rumah masa depan gw (kalo udah kaya nanti). tapi gw ujung2nya gak bakal naik bandit sih. aing ntar naik BMW X6.
KACAMATA NEON TANPA LENSA!!!
DeleteAamiiiin... maneh buruan sukses, biar cepet terlaksana.. saya sudah muak dengan pak ogah, copet pura-pura sakit, atau sopir yang kerja sama dalam pelecehan seksual.. Urg khawatir dengan masa depan anak bangsa nanti kalo transortasi gini terus.. Satu lagi Gas, tolong nanti Bandit menggunakan klakson yang agak bersahabat dengan telinga manusia. Urang benciiin pisan sama mas2 naek motor, eksekutif naek mobil, atau mang-mang angkot yang suka seriiing banget ngebunyiin klakson. emmang klakson itu perlu dan penting, tapi mbo yaaa kalo mencet gak pake nafsu (mungkin penyaluran nafsu).. Oia, urg jadi pengen ke Seoul, ah maneeh.. Udh pernah baca postingan teh Tazy ttg transportasi di gent? kayaknya di Seoul lebih asik dr di gent.. Ke Seoul Yuuuk.. #galaau
ReplyDeletemaneh ngasih saran atocurhat kieu? bwahahaha. ayo ih ke seoul!!!! nabuuuuung!!!
Deleteiya si Zarah mah ujungnya curhat.. Eh aing udah pernah dong ke Seoul (#anaksombongjangandibenci) :D
Deletevenes si anak sombong dan gaul
Deletehihihih :3
Gw vote maneh jadi walikota Bandung deh gas!
ReplyDeleteIde lo walaupun agak bikin geli-geli gimana gitu, tapi lumayanlah, bisa diterapkan lamun niat mah ;p
Tapi gw lebih suka angkot warna-warni sih gas daripada angkot 1 warna.
Terus kalau sopir semua angkot kayak yang lo tampilkan di foto, gw rela deh jual mobil. Yihaa ;p