Thursday, April 5, 2012

tokyo connection

pengertian
sudah seperti pacar sendiri, cari aman bisi kurang manis atau kemanisan #naooooon

Oke. Di postingan ini saya akan bercerita lagi mengenai wisata kuliner saya bersama rahadi dan lia di sebuah restoran bertemakan jepang yang bertempat di jalan progo: tokyo connection. Sebenernya sih acara ke sononya udah lama banget. Ini mah, pengen berbagi cerita aja.

Bermula dari keinginan saya yang lagi ngidam berat ramen, kami dengan suka cita mengunjungi tempat makan yang bisa dibilang masih agak baru. Sebenarnya pilihan pertama saya waktu itu adalah kedai lingling, tapi saya agak lupa mengapa kami tidak ke cihampelas. Ya, sudahlah. Sekalian kami membunuh rasa penasaran lia yang ngidam pengen nyobain tokyo connection. Maklum, doi anak gaul bet #brbkabur.

Hal yang pertama kami lakukan begitu tiba di lokasi adalah mengantri. Yah, apa mau dikata. Memang kesalahan kami menjambangi restoran bandung di sabtu malam. Pinuh pisan. Meskipun meja di luar ada yang kosong, rasa penasaran membuat kami sabar agar bisa kongkow di dalam.

Begitu masuk dan duduk santai, hanya satu hal yang terlintas di pikiran saya. Ini ruangan cahayanya mesum banget, Bwahaha. Yak gak mesum sih, tapi redup-redup ala restoran jepang pada umumnya. Dan untuk tokyo connection, cahaya kuning dari lampu pantulnya sangat kental. Di sepanjang dinding yang mengelilingi ruangan terpasang hiasan-hiasan bernuansa jepang yang sebenarnya bikin gatel tangan buat moto. Tapi niat itu saya urungkan karena di meja sebelah lagi banyak teteh-teteh gaul dan seksi yang menghalangi objek yang saya incar.

gadis jepang
gambar-gambar yang dipajang benar-benar kental dengan nuansa jepang, terutama jepang di masa
lalu

nomor 21
jarang-jarang ada restoran yang niat bikin nomer meja bentuknya kayak begini

Melihat menu, saya tidak banyak bingung ambil keputusan. Langsung tunjuk dan ijab kabul: "saya pesan ramen, mbak". Dan akhirnya, di detik itu, saya bisa memuaskan ke-ngidam-an saya akan ramen :D. Ada nilai lebih untuk pelayanan di restoran ini, yakni penggunaan alat bantu untuk memanggil waitress. Bentuknya lebih berupa ke info menu yang di bagian dasarnya terdapat 3 tombol. Kalo gak salah tombol panggil waitress, tombol order pesanan baru #mintadaftarmenu, dan tomboll minta bill. Ah, sangat efektif. Memudahkan konsumen dan juga waitress! Big appreciate!

beef ramen
porsi yang besar sejalan dengan hasrat saya yang besar

bukan chicken nugget
pesenan lia yang pengen nyoba menu berfitur katsu

gaya om-om
enggak usah bergaya pun sudah seperti om-om

memilah menu
bukan kejadian sebenarnya. hanya akting dan pose

photo source || photo.masyogas.com

1 comment:

  1. selalu suka postingan masyogas yang ada foto eikeunya. Hahaha... next culinary: PT Rasa :)

    ReplyDelete

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...