Sunday, January 1, 2012

kami bukan pedofil : taman lalu lintas

Wow. Judulnya serem ya? Ahaha. Tapi tenang, don't judge a book by its cover #sokbijak. Di post ini, saya tidak akan membahas kelakuan the legend pedobear. Tapi saya menceritakan sedikit kisah perjalanan saya bersama dengan dua sahabat saya, nona mirna dan nona zarzen, melawat ke taman lalu lintas di kota bandung tercinta.

Sebelumnya, saya ingin narsis sedikit :3

bukti pernah ke taman lalu lintas

Mendatangi taman lalu lintas cukuplah mudah, karena banyak angkot-angkot yang melewati taman ini. Secara konseptual, saya melihat taman ini dibangun dengan tujuan memberikan pendidikan mengenai tata tertib dalam berlalu lintas kepada anak-anak. Karena memang ditujukan untuk manusia-manusia cilik, tentunya taman ini dilengkapi dengan fasilitas-fasilitas wahana permainan yang menarik.

Dirancang untuk menanamkan kesadaran dalam berlalu lintas, taman ini dipenuhi dengan rambu-rambu lalu lintas yang dapat dijumpai begitu kita melewati gerbang masuk. Saya yakin sekali pengelola taman ini paham benar bahwa mereka tidak bisa begitu saja mengajarkan muda-mudi bangsa dengan memberi mereka mobil pinjaman dan menyuruh mereka mengemudi mengelilingi taman. Selain tidak ada modal buat menyediakan mobil, hal ini juga melanggar UU nomor 22 tahun 2009 karena mereka semua belum punya SIM (ya, saya tau soal uu lalu lintas. gaul kan? :D ). Karena itulah saya paham benar akan banyaknya sepeda berseliweran di taman ini. Dan saya juga paham benar bahwa pengelola tidak menggunakan media sepeda karena sedang tren ataupun menanamkan prinsip bahwa saat car free day belum gaul kalo tidak bawa sepeda, tapi saya paham bahwa penggunaan media sepeda adalah efisien, murah dan efektif.

Di sisi barat taman, anda akan menemukan sirkuit sepeda yang cukup seru. Terdapat jembatan dan terowongan yang tentu akan membuat nyali pengemudinya semakin tertantang. Dari sirkuit ini saya mengambil pelajaran bahwa jalanan itu bukan tempat untuk kebut-kebutan, karena untuk mengebut itu ada tempatnya yaitu sirkuit sentul dan jembatan pasupati.

mama, aku bisa!
wahana sirkuit juga menyediakan sepeda bagi para pemula, calon pengebut bangsa

parkir sepeda
mengingatkan kita agar jangan suka parkir sembarangan

Oke. Saya rasa segitu dulu ceritanya. Di post berikutnya akan saya perlihatkan wahana-wahana spektakuler lain yang ada di taman ini.

See you!

photo source || it's yogas' !

0 comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...