Wednesday, April 25, 2012

tjimahi : dustira masih bernapas


Rumah sakit dustira. Orang mengenalnya dengan cara yang bermacam-macam. Ada yang berobat ke sana dengan motivasi sebagai keluarga militer. Ada yang mengenalnya karena cerita-cerita mistis. Ada pula yang mengenal nilai-nilai historisnya. Bagaimana dengan anda? Sudahkan anda mengenal rumah sakit dustira?

Sejak awal didirikan, rumah sakit ini memang ditujukan untuk keperluan militer. Nama dustira sendiri merupakan penghormatan untuk jasa-jasa Mayor dr. Dustira Prawiraamidjaya, seorang dokter militer yang bertugas di resimen 9 divisi siliwangi. Rumah sakit ini dibangun pada tahun 1887 dengan nama milifaire hospital. Setelah sempat berganti nama beberapa kali, barulah nama dustira melekat di gerbang megahnya pada tahun 1956.

Untuk ukuran rumah sakit swasta-militer, dustira memiliki fasilitas yang cukup lengkap. Segala jenis spesialis kedokteran, layanan medical checkup hingga berbagai jenis laboratorium medis ada di sini. Ya tapi untuk keperluan medis tingkat tinggi, tetap merujuk ke rumah sakit pusat, dalam hal ini rumah sakit hasan sadikin. Untuk fasilitas rawat inap, saya sendiri tidak begitu hafal. Tapi yang pasti konsep bangunannya lebih seperti villa. Berupa rumah-rumah kecil yang tertata apik di taman yang luas dan hijau, sebagaimana rumah sakit militer pada umumnya.

siap siaga
selalu siap menerima korban patah hati #loh

dilarang bermain terompet
tidak menerima pengamen tanpa seijin RT/RW

daftar menu
menyediakan fasilitas kesehatan yang cukup komplit

Satu hal yang disayangkan dari rumah sakit dustira saat ini adalah warna oranye yang menjalar sepanjang bangunan #subjektif. Bukannya tidak suka, tapi menurut saya akan lebih bagus lagi jika mempertahankan warna bangunan yang aslinya berwarna putih, semacam aura gedung sate dan gedung konperensi asia afrika. Tapi apa mau dikata, sejarah milik penguasa #gaknyambung. Berumur lebih dari 100 tahun bukanlah hal yang mudah. Terlebih dengan cerita-cerita mistis yang berseliweran di rumah sakit ini. Bila ada yang penasaran, mungkin bisa bertanya pada sahabat saya, mirna yang punya pengalaman seru di dustira yang dengan senang hati akan dia share untuk kalian #sotoy.

Sebenarnya saya agak bingung mau cerita apalagi soal dustira. Ya sudahlah, daripada makin ngelantur, saya ceritakan dengan foto saja ya. Enjoy! :D

invasi oranye
warna lambang kota totalitas melekat di seluruh pelosok dustira

lampu seratus tahun
saksi bisu. tergantung mengawang menatap cimahi kecil hingga tumbuh dewasa menjadi kota mandiri

pondasi zigzag
lebih mirip pondasi imut sebenarnya #pengaruhwarna atau bolu kukus? #ngidam

kisah tentang jendela
jendela itu ... kadang terbuka dan kadang tertutup. tergantung tingkat hareudang

jendela terbuka
tidak ada maksud khusus. hanya melengkapi foto sebelumnya :3

photo source || it's yogas' !

0 comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...