Wednesday, March 7, 2012

hummingbird

Mendengar kata hummingbird mengingatkan saya pada legenda ahli burung Indonesia, Mirna, ketika jaman tingkat 3 dahulu. Tapi di sini saya tidak akan berkisah soal kekhilafan keagungan beliau, melainkan mengenai pertemuan singkat saya bersama teman-teman di hummingbird, sebuah cafe di bilangan progo.

Adalah sebuah kelegaan ketika kami menjejakkan pantat di hummingbird, setelah sekitar setengah jam sesi pemotretan #fotomodel untuk melengkapi syarat sidang sarjana biologi. Banyak hal yang menarik dari kegiatan foto-memfoto ini. Pertama, ternyata level gendut saya sudah melebihi batas. Hal ini diindikasikan oleh tidak muatnya kerah leher di leher saya. Bisa di bilang ngepas banget di leher, seperti stoking yang ngepas di paha #naoooon. Ini pertanda! Saya harus ngurusin badan! #janjipalsu

Kedua, adalah betapa berjayanya mas-mas jonas karena mampu me-retouch kondisi muka jaroh yang sedang dirundung galau PMS sehingga tampak lebih berbukit-bukit #jerawat. Terima kasih pada mas-mas jonas yang rela dan ikhlas membantu jaroh memenuhi syarat daftar sidang sarjana hanya dengan tambahan IDR 10.000 saja.

Ketiga, adalah kenyataan bahwa mirna sebegitu menariknya dengan kostum wanita karir. Di balik tawa jahat dan sifat lari dari kenyataan, beliau ternyata memiliki bakat sebagai calon wanita karir yang sukses menggapai asa dan cita #darikostumnya. Berbeda dengan si hitam yang datang ke studio tanpa persiapan dan hampir meminjam jas milik mirna yang notabene untuk wanita. Dan lagi-lagi untunglah mas-mas jonas menyediakan jas emergency dan ikhlas memutihkan kulit si hitam via photoshop. Jayalah mas-mas jonas.

Oke. Cerita beralih ke hummingbird. Seharusnya pada event ini hadir tiga bintang tamu, namun abdul dan wina tidak hadir karena perihal akademis #asyek. Alhasil hanya guest star utama yang ikut meramaikan forsil hummingbird: laksmi. Forsil sendiri diadakan untuk menyambut laksmi sebelum melawat ke zambia untuk studi banding demi iklim legislasi yang lebih baik di indonesia.

Hummingbird sendiri menyediakan berbagai menu makanan dan minuman dengan judul unik nan menggiurkan, membuat saya lupa akan janji suci dengan perut sendiri. Tapi apa daya. Pancake dan es krim adalah kelemahan saya #setelahcewelucu. Maafkan saya perut. Maafkan saya gesper. Maafkan saya celana. Ini semua demi kenikmatan dunia.

traditional delicacies
dari judul makanan aja udah bikin ngiler

la tatin
mengisi perut laksmi sebelum menjalankan tugas negara ke zambia

royale
ingkar janji pada perut, gesper dan celana

egg society
sang teplon, yang hampir menjadi korban penculikan si hitam

3 comments:

  1. Bangsyat! Kamera HP lo bagus bener. Hahaha.

    ReplyDelete
  2. Numpang klarifikasi, perihal tragedi hummingbird ini jangan di blow up. sungguh, itu hanya kesalahan anak muda yang biasa. *motherofbird*

    ReplyDelete

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...