Saturday, February 18, 2012

hidup berbasis google


Google saat ini adalah salah satu perusahaan raksasa dengan berbagai macam produk dan jasa yang tersebar di segala penjuru dunia. Saya adalah salah satu makhluk yang memanfaatkan google dalam daily activity #dijajah. Di sini saya akan menceritakan beberapa produk google yang sering saya gunakan. Silakan dinikmati.


Saya pertama kali mengenal doi saat kelas 1 smp, tepatnya saat internet mulai populer sebagai tools dalam urusan akademis. "Gas, coba deh search engine yang baru, namanya google. Lebih cepet dari yahoo!." Dan semenjak itu, saya langsung jatuh cinta dengan dirinya. Kenapa? Fast. Reliable. Simplicity. Salah satu fitur yang menarik yang tidak dimiliki search engine lainnya adalah penghitungan jumlah hasil pencarian dan kecepatan mencari. Ketika saya men-search "cewe lucu dan menarik" via google, di hasil pencarian akan muncul tulisan Sekitar 5,610,000 hasil (0.30 detik). Wow! Proses pencarian yang cepat. Tapi berhubung situs-situs yang ada saat ini tidak semuanya memiliki moral yang baik, maka saya sarankan kalian jangan memasukkan "cewe lucu dan menarik" dalam kotak pencarian google (siapa juga yang mau nyoba??!!).


Saya membuat aku gmail ketika SMA, tetapi mulai menggunakan akun ini dengan serius ketika masa perkuliahan. Yang membuat gmail lebih oke dari web-based mail yang lain adalah interfacenya yang super ringan. Berpindah dari satu e-mail ke e-mail lainnya menjadi lebih mudah. Background gmail juga bisa kita ubah sesuai yang kita inginkan. Dan yang paling membuat saya sayang ama gmail, adalah sistem filtering yang sangat simpel. Gak ribet. Jika saya bandingkan dengan yahoo! (waktu sma saya adalah yahoo! user yang aktif), google berada jauh di atas yahoo. Membuat filter di yahoo! web-based mail adalah suatu keribetan dunia. Tapi saya lihat yahoo! saat ini sudah memperbarui interface web-based mail-nya. Tapi menurut saya tetap masih berat #loadingspeed. Nilai lebih dari gmail adalah bahwa doi mendukung format IMAP, sehingga buat yang suka pake mail client cem thunderbird, bisa mengatur akun e-mail anda secara total #synchronize.


Google maps adalah nyawa bagi kalian-kalian yang memiliki kemampuan geo-spasial yang buruk #mirnanadia. Saya sendiri menggunakan google maps untuk survei letak jalan sebelum berangkat. Kadang juga saya pake buat mencari jalan rahasia yang mempersingkat waktu tempuh atau sekedar menghindari keramaian #foreveralone. Google maps versi sekarang berbeda jauh dengan dulu ketika baru di release. Saat ini kita dapat dengan mudah mencari lokasi dengan mengetikkan nama tempatnya, tidak harus tau alamatnya dulu. Bahkan ada foto lokasinya. Dan bahkan sekarang ada fitur Get Direction yang membimbing kalian-kalian yang labil dalam memilih jalur yang akan ditempuh. Jarak dan waktu tempuh juga dapat dihitung --> matiinu, tetaplah tegar nak! #38km


Saya mulai bermain-main dengan google earth ketika jaman sma. Waktu itu google earth belum secanggih sekarang, tapi cukup seru untuk menjelajah planet bumi tercinta. Salah satu fitur gaul google earth adalah penampakan 3D nya, baik landscape maupun bangunan. Fitur lain yang juga super gaul adalah streetview, yang menampilkan foto 360 derajat suatu titik lokasi. Peran google earth menjadi vital ketika perkuliahan. Saya adalah mahasiswa biologi, dan fokus di bidang ekologi. Google earth menjadi partner kesayangan karena berkontribusi dalam penulisan laporan dan skripsi, terutama perihal deskripsi lokasi. Wow. Solusi super tepat ditengah mahalnya harga gorengan peta rupa bumi. Salah satu hal yang paling gila saya lakukan bersama google earth adalah ketika melawat ke ujung genteng bersama abdul, pambudi, patria, oma, wina dan ciput. Selama perjalanan, kami semua menggantungkan hidup pada nona patria sebagai salah satu petualang paling prepared --> hanya berbekal hasil print google earth. Terima kasih patria, terima kasih.


Youtube adalah salah satu bukti kedigdayaan google. Meskipun sejatinya youtube adalah perusahaan hasil akuisisi, tapi google dengan sukses mengembangkan hingga menjadi the biggest video site. Segala jenis video ada di youtube, mulai dari yang gak jelas, sampai yang serius-gaul-keren-niat. Sebagai video-sharing website, youtube menyediakan dukungan share yang super lengkap dan mudah. Entah di share via jejaring sosial, ataupun sebagai embed video. Yang membuat youtube lebih oke dibandingkan site lainnya adalah sistem advertisement-nya. Iklan-iklan yang nongol di youtube biasanya muncul  sebagai pre-video atau ketika video tayang. Hal ini membuat youtube menjadi lebih cepat diakses, tidak seperti video site lain dengan bentuk ad interface web-nya yang menyebabkan access speed menjadi lambat. Youtube juga dipakai oleh perusahan-perusahaan besar sebagai tempat hosting videonya, yang kemudian di embed ke official website perusahaan tersebut. Anyway, saya tahu lagu sexy and i know it bukanlah dari radio, tetapi dari video chart di youtube (bukan sesuatu yang dibanggakan juga sih).


Google translate --> sahabat setia mahasiswa ITB selain AI3 dan rileks. Mahasiswa SITH tingkat TPB pada jaman saya adalah mahasiswa super sibuk karena memiliki 3 praktikum: kidas, fidas, bium. Praktikum bium adalah jenis praktikum paling berat, karena tidak seperti kidas dan fidas, laporan bium dikumpulkan seminggu setelah praktikum.

Lebih banyak waktu --> lebih banyak pembahasan
Lebih banyak pembahasan --> lebih banyak literatur
Lebih banyak literatur --> lebih banyak bahasa asing

Di sinilah peran google translate dibutuhkan. Saya sendiri telah menggunakan google translate untuk memahami isi jurnal dan website yang berbahasa jerman, belanda, jepang dan india. I love you google translate.


Saya mulai menggunakan google reader ketika tingkat dua, ketika saya mulai beralih menggunakan linux. Saat itu saya sedang ngulik-ngulik soal RSS feed, program apa yang cocok untuk langganan kabar berita terbaru. Berbagai rss reader versi desktop sudah saya coba, namun tidak ada yang cocok hingga akhirnya saya mencoba versi web: google reader. Lagi-lagi saya jatuh cinta karena google reader menampilkan interface yang basic dan simpel, sehingga membuatnya menjadi tidak berat untuk diakses. selain itu juga cara menambahkan subscribe list juga tidak harus melalui RSS, tapi bisa langsung mengetikkan nama website nya. Pengaturan kategori bacaan juga simpel. Pokoknya memenuhi kebutuhan dan keinginan saya deh.


Menurut saya linux OS hingga saat ini belum memiliki image organizer yang mumpuni. Baik dari interface maupun sistem manajemen. Karena itu saya tetap menggunakan image organizer favorit saya: picasa. Meskipun versi linux tidak se-oke versi windows dan mac OS X, tapi lebih baik dibandingkan program lain di linux. Selain interface yang ringan dan menarik, picasa juga menyediakan photo tools yang dapat kita manfaatkan untuk menambah berbagai efek foto atau hanya sekedar retouch saja.  Picasa juga membawa program image viewer bawaan dengan cara penampilan gambar yang menarik. Picasa terintegrasi dengan picasaweb, photo sharing website seperti flickr. Tampilan picasaweb memang tidak seenak flickr, tapi buat saya cukuplah sebagai online backup dari foto-foto saya #ngosonginhardisk. Image organizer, image manipulator, image viewer, online photo website. Picasa, I heart u.


Buat saya, Google chrome merupakan browser default. Browser ini memiliki interface SUPER SIMPLICITY. Sesuatu yang tidak dimiliki oleh firefox ketika jamannya google chrome baru dirilis. Google chrome juga menyediakan berbagai macam extension dengan berbagai fungsi (kalo di firefox namanya addon). Dengan ambisinya yang besar, google juga membuat linux-based OS dengan interface berbasis google chrome yang kini sudah diimplementasikan di netbook google teranyar: chromebook. Karena chromebook ini memiliki konsep cloud computing, semua aplikasi yang ada tidak tersimpan di netbook, tetapi di web penyedia aplikasinya. Karena itu chromebook sangat bergantung pada koneksi internet, sesuatu yang mustahil di Indonesia. Kehadiran chrome OS memberikan dampak positif bagi google chrome karena pada tahun 2010, google memperkenalkan chrome web store. Kita dapat menjalankan berbagai aplikasi, bahkan game di dalam browser. Ah, browsing semakin menyenangkan.


Saya mengenal google calendar dari saudara matiinu. Saat itu beliau sebagai atasan saya menggunakan google calendar sebagai alat untuk men-sinkronisasi jadwal antar-divisi himpunan. Sebuah ide yang brilian karena google calendar memungkinkan untuk membuat beberapa kalender dalam satu akun, sehingga kami tidak perlu membuat akun google baru untuk bergabung ke dalam sistem kalender himpunan. Yang lebih gaul lagi adalah sistem notifikasinya. Google calendar menyediakan sistem notifikasi yang dapat dikirim melalui e-mail atau sms. Ya!. SMS! Adalah suatu hal yang menarik ketika kami rapat pengurus, semua hp kadiv berbunyi. Sms notifikasi dari google mengenai agenda satu jam berikutnya. Gaul! Saya sarankan buat kalian-kalian yang pelupa segera mencoba fitur ini, atau setidaknya cari pacar yang rajin ngingetin.


Lagi-lagi saya mengenal teknologi google docs dari saudara matiinu. Sebagai mac user dengan teman-teman yang melek teknologi, matiinu membawa teknologi google docs ke dalam hiruk pikuk mahasiswa biologi '07. Salah satu pemanfaatan yang paling utama dalam penggunaan teknologi ini adalah pengerjaan laporan biologi perilaku yang, jujur, bagi saya sulit karena topik pengamatan tidak menarik #buatsaya. Karena fokusnya adalah perilaku, maka umumnya literatur yang saya telusuri sedikit banyak mengandung materi sosial yang penuh ketidakpastian. Di sinilah, kebutuhan manusia sebagai makhluk sosial dibutuhkan. Melalui google docs, saya dan matiinu membagi-bagi penulisan laporan bersama abdul, mirna dan putri. Dari laporan patungan ini, masing-masing dari kami kemudian mengembangkannya dengan jalannya sendiri sehingga melahirkan laporan seutuhnya.


Google sketchup menjadi solusi saya dalam mendesain ketika membutuhkan bentuk 3D. Sebenarnya ada program yang lebih pas seperti autoCAD. Tapi karena saya hanya butuh fungsi basic, saya rasa google skecthup sudah cukup memenuhi. Manfaat yang paling saya rasakan dari produk ini adalah ketika penulisan skripsi. Tidak ada cara yang lebih tepat untuk menjelaskan bab 3 selain dengan memvisualisasikannya ke dalam bentuk gambar 3D. Jika kalian memiliki hobi yang sama seperti saya #rancangdesain, cobalah sekali-kali bermain game yang namanya openTTD. Game ini adalah gabungan dari rancang dan desain seutuhnya.


Saya adalah orang yang suka ngulik gadget sampai pada batasnya. Dan android memuaskan saya dalam hal tersebut. Ketika saya akhirnya harus berganti hp, saya dihadapkan pada dua pilihan keinginan atau kebutuhan. Sebagai makhluk yang hidup di Indonesia, blackberry menjadi kewajiban tidak tertulis dalam komunikasi saat ini #bisnis&akademis. Tapi saya tetap berpegang teguh pada keinginan saya akan kebebasan dan kemudahan mengulik, sehingga akhirnya saya membeli ponsel berbasis android dari sonyericsson: xperia. Pilihan saya tidak salah. Kamera yang sudah menjajal 5MP menjadi nilai lebih buat saya. Selain itu semua fitur yang terintegerasi dengan akun google semakin memudahkan saya untuk mengatur hidup. Mulai dari kontak sampai dengan agenda, saya sinkronisasikan dengan google. Saya termasuk orang yang suka menginstall ulang android OS ke xperia saya, tapi saya tidak diribetkan dengan kontak yang hilang karena saya cukup men-sinkronkan kembali dengan akun google saya. Dan wow! Kontak list kembali terisi penuh seperti sedia kala. Biasanya saya tidak mengedit kontak via hp, tetapi melalui google contacts. Lebih simpel dan cepat. Toh ujung-ujungya daftar konta di hp akan mngikuti yang ada di google contacts. Pengaturan jadwal hidup melalui google calendar semakin rutin karena tersinkron dengan xperia. Wah! Teknologi tepat guna.


Saya bukanlah penggemar google+, tapi saya senang google bersusah payah membangun jejaring sosial ini. Ambisi google pada google+ berdampak pada terintegrasinya semua service google. Salah satunya adalah picasaweb yang menjadi photo store default untuk google+. Konsep jejaring sosial yang dibawa oleh google+ tidak persis sama seperti facebook, tetapi lebih mirip twitter. Follow dan Re-share. Fitur yang paling saya sukai adalah interface photo viewer nya, yang pada akhirnya ditiru oleh facebook. Feeling saya sih, google+ belum bisa menyaingi facebook, karena facebook pada dasarnya nya adalah akun nyata diri kita di dunia virtual, sehingga ketergantungan akan facebook sebagai jejaring sosial sulit tergantikan. Well, terlepas dari kebutuhan sosial, google+ menyediakan keamanan privasi yang lebih reliable. Dan yang paling penting, semua social game yang ada di google+ bukanlah game abal-abal.


Terakhir kali saya memiliki blog adalah tingkat TPB, ketika kelas writing menggunakan blog sebagai media pengumpulan tugas. Setelah kelas berakhir, blog tersebut tidak saya urus hingga akhirnya di delete google :'(. Well, saya suka menulis tetapi interface blog saat itu tidak menyenangkan sehingga saya lebih memilih menulis pada media lain: kertas #bukanakademis. Tapi semenjak blogger mengubah interfacenya sebagai dampak integrasi google+, saya kembali doyan nge-blog. Wordpress memang menyediakan fitur yang lebih banyak, tetapi integrasi blogger dengan google service lainnya adalah nilai lebih. Kita bisa menampilkan foto cukup dengan mengambil dari picasaweb. Gak perlu upload-upload lagi. Pengaturan layout juga lebih oke, dibandingkan dulu sebelum interfacenya berubah.


Harus saya akui saya adalah korban terjajah google. Buat saya hal itu tidak masalah selama manfaat lebih banyak dari mudharat-nya #asyek. Semoga yang saya beberkan memberi manfaat dan inspirasi buat kalian.
Be smart user!
Salam.

image source || userlogos.org

10 comments:

  1. Salah satu ciri maneh sebagai #foreveralone lvl: Yogaswara

    ReplyDelete
  2. setuju dengan pendapat YM.Matiinu diatas. sekian.

    ReplyDelete
  3. ciri sahabat rajesh koothrappali

    ReplyDelete
  4. eta pisan dijajah gugle. betah sih tapi, ga ada niat buat merdeka, haha.

    ReplyDelete
  5. Currently storing a bazillion picture files I've compiled since 2004 to Picasa, at your advice. Hahahaha. Gw gak tau kenapa gw masih nyimpen segitu banyak foto2 gak penting mulai dari tentang buku, fashion, komik, film, musik, Tolkien, etc. Dan gw juga belakangan ini mulai merapikan Google Contacts dan menggunakan Google Docs. :3 Yogas-oppa emang the best. :3

    ReplyDelete
    Replies
    1. arkasha sadhewa: salah satu calon makhluk terjajah google

      Delete
  6. For sure, we have some profound worries about conceivable abuses of an instrument this way, in a situation where even now translation is regularly not considered sufficiently important.text to speech

    ReplyDelete
  7. The usefulness that enables you to change over any text to MP3 ought not meddle with other MP3 capacities you ought to most likely keep tuning in to your playlist. Maybe you drive to and from work on a train or by strolling. online text to speech free

    ReplyDelete

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...