Monday, January 9, 2012

tjimahi : wajah kota


Mencari jati diri bukanlah perkara yang mudah. Harus mau mengenal diri sendiri. Mengenal potensi yang dimiliki. Tahu kelemahan dan batas kemampuan. Dan yang paling penting adalah memiliki tujuan hidup yang jelas, bagaimana masa depan yang diinginkan. Itulah yang dapat saya katakan mengenai kota tempat saya tinggal. Kota Cimahi.

Mungkin banyak yang tidak tahu bahwa kota cimahi adalah kota muda. Bukan. Bukan kota berisikan anak-gaul-hipster-masa-kini ataupun anak-nongkrong-motor-matic. Melainkan kota yang berumur muda, karena sejatinya kota ini resmi memiliki otonomi daerah pada tahun 2001. Dengan kata lain, kota cimahi baru berumur 10 tahun hingga tulisan ini dibuat.

Di sini saya tidak akan bercerita mengenai sejarah kota cimahi. Namun jika anda tetap penasaran, silakan berkunjung ke website resmi-nya. Satu hal yang bisa saya kagumi dari cimahi adalah kebersihannya yang terjaga. Entah karena kota kecil. Entah karena kesadaran warga. Entah karena pemkot-nya rajin. Tapi yang pasti cimahi cukup sering mendapatkan penghargaan adipura. #yuhuuu! #pertahankan!

Tidak percaya? Cobalah anda berkunjung ke pusat kota, terutama kawasan alun-alun. Bersih. Panas memang. Tapi bersih. Mungkin alun-alun cimahi adalah satu-satunya alun-alun kota yang bukan berupa lapangan rumput terinjak-injak berhiaskan berbagai macam pedagang, terutama pedagang mie baso dan es campur. Dan gaulnya lagi, terdapat fasilitas hotspot bergentayangan di alun-alun kota cimahi. Tidak percaya? Seperti yang saya bilang, cobalah berkunjung.

alun-alun kota cimahi
alun-alun terbersih yang pernah saya lihat

Menganalogikan dengan perihal jati diri, saya melihat cimahi cukup fokus dalam mengenal potensi dan batas dirinya. Hasilnya adalah reformasi di berbagai bidang. Salah satunya adalah konsep cimahi creative cyber city. Pak walikota cukup gencar mendorong warganya, terutama benih-benih muda agar lebih kreatif dalam berkarya. Saya yakin pak itoc sadar. Cimahi itu bagaikan dubai. Oke. Kejauhan. Saya ulangi. Cimahi itu bagaikan singapura. Tidak memiliki banyak sumber daya alam. Luas wilayah yang tidak begitu besar. Diapit dua benua (kota bandung dan kabupaten bandung). Tidak mampu swasembada pangan #yakaliii. Yap. Tidak ada cara lain bagi cimahi untuk bisa survive selain fokus di bidang non-energi yang mampu menjajah dunia: IT dan creativity.

Di bidang fisik, kota cimahi di awal perjuangannya rajin membuat proyek jangka panjang. Salah satunya pembangunan gedung pemkot berskala besar dan jembatan vital yang menghubungkan cihanjuang dan ciawitali #penyelamathidupnonaanti. Pelebaran jalan, bahkan hingga pembetonan jalan secara menyeluruh. Proyek-proyek mahal, namun manfaatnya jangka panjang.

Salah satu proyek yang saya senangi adalah proyek renovasi masjid agung kota cimahi, yang ada di sebelah barat alun-alun. Masjid ini adalah tempat favorit saya waktu sd untuk menghabiskan waktu istirahat siang. Well. Bukan karena saya ingin jadi ustad solmed. Tapi karena di seberang masjid ada yang jualan lumpia pisang super enak :D. Saya senang masjid ini direnovasi karena sekarang masjid ini menjadi lebih besar dan megah, lebih nyaman untuk beribadah.

masjid agung cimahi
tempat shalat dzuhur faforit waktu sd

Kenal potensi diri, berarti kenal kelemahan diri. Tidak dipungkiri cimahi memiliki banyak kelemahan dalam menuju cita-cita besarnya. Terbatasnya lahan adalah salah satu hambatan utama cimahi untuk berkembang. Optimalisasi pembangunan sudah berjalan. Maka langkah berikutnya adalah ekspansi wilayah. Cijerah adalah salah satu wilayah yang menjadi daerah jajahan dengan status digantungkan hatinya #curhat, karena sebagian wilayah masuk bandung, sebagian lagi masuk cimahi. Tapi yang pasti kegiatan predasi ini punya tujuan yang baik, karena ujung-ujungnya untuk kesejahteraan warga juga.

Adalah bioskop rio, bangunan legendaris yang sudah berdiri sebelum saya lahir. Setiap pagi saya melewati bioskop ini saat pergi menuntut ilmu ke sekolah dasar negeri. Yang membuat bioskop ini legenda adalah karena bioskop ini pada masanya menggelar tontonan dewasa yang baligo filmnya terpampang bebas menghadap alun-alun kota. Sekali-kalinya film bagus adalah waktu keluarnya star wars episode I : the phantom menace. Sisanya film-film dengan judul menarik dan gambar yang atraktif. Well. Kini bioskop rio sudah berubah, berganti rupa menjadi toko busana gaul anak muda. Terlepas masa lalunya yang kelam, sebenarnya saya lebih setuju apabila bangunan ini tetap berfungsi sebagai bioskop. Ya, paling tidak sebagai gedung pertunjukan deh. Biar nilai historisnya tetap terjaga :D.

bioskop rio
telah berubah. meninggalkan masa-masa gelapnya dulu

Oke. Sampai di sini dulu sepenggal kisah mengenai cimahi. Jika masih penasaran silakan nantikan postingan berikutnya.

See u.

photo source || it's yogas' !

3 comments:

  1. Cimahi! Kangen tempat ini, Kak Yogas.

    ReplyDelete
  2. wihiii. titaaaaaan.
    cimahi emang ngangenin, tak ada duanya

    foto-foto kamu di meksiko seru semua ih, top!

    ReplyDelete

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...